Monday, April 9, 2007

Prinsip-prinsip Dasar Analisa teknikal


Sebelum mulai melakukan transaksi perdagangan di forex, langkah awal yang perlu dipikirkan adalah sudahkah Anda melakukan analisa yang memadai ? ini adalah pertanyaan mendasar yang harus Anda jawab agar Anda memiliki arah dan tujuan yang jelas pada saat Anda memutuskan untuk masuk posisi. Dengan bekal analisa yang sudah Anda kuasai, selain dapat menambah keyakinan pada diri Anda juga bermanfaat dalam meraih keuntungan yang lebih besar. Berdasarkan artikel yang ditulis oleh John Murphy yang berjudul John Murphy’s Ten Laws of Technical Trading, kita diajarkan tentang kiat-kiat dalam analisa teknikal serta bagaimana menggunakannya untuk mengenali peluang-peluang jual dan beli. Sepuluh kiat-kiat tersebut di antaranya adalah:

Petakan Trend
Pelajari grafik jangka panjang (long term charts). Awali analisa grafik berdasarkan skala bulanan (monthly) dan mingguan (weekly) dalam rentang beberapa tahun. Semakin besar pemetaan market semakin memberikan kejelasan arah trend serta menghasilkan perspektif pasar (market perspective ) yang lebih baik. Bertumpu hanya pada grafik jangka pendek seringkali bersifat menipu. Meskipun kita hanya mau melakukan transaksi jangka pendek (short term trade), akan lebih baik jika kita melakukan cara yang sama sebagaimana halnya dalam transaksi jangka menengah dan jangka panjang.

Tentukan trend dan ikuti
Tentukan trend dan ikuti kemana arahnya. Trend pasar tampil dalam bentuk yang beragam – trend jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Pertama, tentukan yang mana kita hendak melakukan transaksi dan gunakan grafik yang sesuai. Pastikan kita bertransaksi berdasarkan petunjuk trend yang sudah kita tetapkan. Lakukan aksi beli jika trend sedang naik (up trend) dan aksi jual jika trend sedang turun (down trend). Jika kita bertransaksi berdasarkan trend jangka menengah, gunakan grafik harian (daily) dan mingguan (weekly), dan untuk jangka panjang, gunakan grafik harian (daily) dan antar harian (intra-daily). Namun demikian dari kesemuanya itu, fokuskan pada grafik yang lebih panjang untuk menentukan trend, dan selanjutnya gunakan grafik yang lebih pendek untuk menentukan waktu yang tepat (timing).

Temukan Harga Rendah dan Harga Tinggi
Temukan level Support dan Resistance. Langkah terbaik melakukan aksi beli adalah pada saat harga mendekati level support. Support biasanya ditentukan berdasarkan harga terendah sebelumnya. Sebaliknya, lakukan aksi jual pada saat harga mendekati level resistance. Resistance biasanya ditentukan berdasarkan harga tertinggi sebelumnya. Setelah resistance terlewati, maka akan berubah menjadi support dan begitu seterusnya. Dengan kata lain, harga “tinggi” sebelumnya berubah menjadi harga “rendah” saat ini. Dalam waktu yang sama, ketika level support terlewati, maka biasanya bisa menjadi acuan untuk aksi jual. Harga “rendah” sebelumnya menjadi harga “tinggi” saat ini.

Menentukan seberapa jauh harga berbalik arah
Untuk mengetahui koreksi pasar, Anda dapat mengukurnya dengan menggunakan teori Fibonacci retracement. Anda dapat mengukur koreksi dari trend yang berlaku saat ini cukup dengan skala persentase. Acuan yang sering dipakai adalah skala lima puluh persen retracement dari trend sebelumnya. Minimun retracement biasanya seper tiga dari trend sebelumnya, sementara maksimum retracement biasanya adalah dua pertiga dari trend sebelumnya. Retracement 38 % dan 62 % juga patut untuk dicermati. Pada saat market bergerak ke atas (uptrend), Anda bisa mengambil inisiatif beli pada area retracement 33 – 38 %.


Tarik garis trend
Gambarkan garis trend. Menggambar garis trend adalah salah satu cara yang paling sederhana dan paling efektif. Anda hanya perlu menarik garis lurus dari dua titik dalam grafik. Garis up trend dapat ditarik sepanjang dua titik harga rendah. Garis down trend dapat ditarik sepanjang dua titik harga tinggi. Harga seringkali kembali ke trend awal sebelum berubah ke trend lain. Pecahnya garis trend biasanya menjadi pertanda terjadinya perubahan arah trend. Untuk lebih memastikannya garis trend harus disentuh paling tidak selama tiga kali.

Ikuti pergerakan rata-rata
Ikuti pergerakan rata-rata (moving average). Moving average secara objektif dapat menampilkan signal beli dan jual. Serta dapat mengetahui apakah trend masih berjalan ataukah sudah berubah. Namun demikian, moving average tidak bisa menampilkan gejala lebih awal apakah trend segera akan berubah. Kombinasi dua garis trend merupakan cara yang acap kali digunakan untuk menemukan signal bertransaksi. Beberapa diantaranya ada yang menampilkan kombinasi 4 dan 9 hari pergerakan rata-rata, 9 dan 18 hari, 5 dan 20 hari. Signal akan muncul manakala garis rata-rata yang lebih pendek melewati garis yang lebih panjang. Beberapa diantaranya ada yang mengatakan moving average akan efektif berlaku jika digabungkan dengan teori indikator-indikator yang lain.

Pelajari tekanan harga jual dan harga beli
Gunakan indikator oscillator. Oscillator membantu dalam mengetahui apakah pasar berada dalam tekanan overbought atau oversold. Sementara indikator moving everage memberitahukan tentang perubahan trend, Oscillator membantu untuk mengingatkan bahwa pasar telah bergerak naik atau turun terlalu jauh dan segera akan berbalik arah. Dua indikator yang sering digunakan untuk mengetahui hal tersebut adalah Relative Strength Index (RSI) dan Stochastics. Keduanya memberlakukan skala mulai dari 0 sampai 100 persen. Dengan RSI, ketika RSI berada pada skala yang sama dengan atau lebih kecil dari 30 persen, maka terjadi tekanan jual (oversold) dan disarankan untuk open buy. Sebaliknya, ketika RSI berada pada skala yang sama dengan atau lebih besar dari 70 persen, maka terjadi tekanan beli (overbought), dan posisi yang dianjurkan adalah open sell. Nilai overbought dan oversold pada Stochastic adalah 80 % dan 20 %. Sebagian besar trader menggunakan Stochastics dengan varian 14 hari atau minggu dan 9 atau 14 hari untuk RSI. Oscillator sering digunakan sebagai pertanda perubahan market (market turns). Semua indikator-indikator ini sangat efektif untuk mengetahui range market.

Mengetahui Perubahan Trend
Pelajari indikator MACD. Moving Average Convergence Divergence (MACD) merupakan indikator yang merupakan gabungan antara sistem pergerakan rata-rata dan elemen overbought/oversold. Signal open buy terjadi ketika garis yang lebih kencang melintas di atas garis yang lebih pelan dan kedua garis ini sama-sama di bawah batas angka nol. Sebaliknya, signal open sell terjadi ketika garis yang lebih kencang melintas di bawah garis yang lebih pelan dan keduanya sama-sama di atas batas angka nol. Beberapa trader lebih banyak menggunakan indikator MACD untuk periode 4 Jam atau Daily.

Trend atau Bukan Trend
Gunakan indikator ADX. Average Directional Movement Index (ADX) dapat membantu mengetahui kekuatan trend atau ada tidaknya trend dalam pasar. Namun ADX sendiri tidak menentukan arah trend. ADX mengukur tingkat trend atau arah market. Garis ADX yang naik menunjukkan adanya trend yang kuat. Garis ADX yang turun menunjukkan mulai berlangsungnya perdagangan pasar dan ketidakhadiran trend ( tidak ada trend). Dengan memanfaatkan garis ADX, trader dapat menentukan gaya bertransaksi dan serangkaian indikator apa yang paling sesuai untuk pergerakan pasar yang sedang terjadi.

“ 10”
Analisa teknikal merupakan sebuah ketrampilan yang senantiasa selalu meningkat lewat pengalaman dan belajar. Pepatah bijak mengatakan, jika kita memulainya dengan kepastian, kita akan berakhir dalam keraguan, tetapi jika kita memulainya dengan keraguan, dan bersabar menghadapinya, kita akan berakhir dalam kepastian.

Sunday, April 1, 2007

Basic Learning on the Forex Market

Since the introduction of electronic trading networks, especially here in Indonesia, trading on the currency exchange is now more accessible than ever. The foreign exchange market, or forex, is notoriously the domain of government central banks and commercial and investment banks, not to mention hedge funds and massive international corporations. At first glance, the presence of such heavyweight entities may appear rather daunting to the individual investor. But the presence of such powerful groups and such a massive international market can also work to the benefit of the individual trader. The forex offers trading 24-hours a day, five days a week, and the daily dollar volume of currencies traded in the currency market exceeds $1.4 trillion, making it the largest and most liquid market in the world.

Trading Opportunities

The sheer number of currencies traded serves to ensure a rather extreme level of volatility on a day-to-day basis. There will always be currencies that are moving rapidly up or down, offering opportunities for profit (and commensurate risk) to astute traders. Yet, like the equity markets, forex offers plenty of instruments to mitigate risk and allows the individual to profit in both rising and falling markets. Forex also allows highly leveraged trading with low margin requirements relative to its equity counterparts. Perhaps best of all, forex charges zero dealing commissions!

Many of the instruments utilized in forex - such as forwards and futures, options, spread betting, contracts for difference and the spot market - will appear similar to those used in the equity markets. Since the instruments on the forex often maintain minimum trade sizes in terms of the base currencies (the spot market, for example, requires a minimum trade size of 100,000 units of the base currency), the use of margin is absolutely essential for the person trading these instruments.
Buying and Selling Currencies

Regarding the specifics of buying and selling on forex, it is important to note that currencies are always priced in pairs. All trades result in the simultaneous purchase of one currency and the sale of another. This necessitates a slightly different mode of thinking than what you might be used to. While trading on the forex, you would execute a trade only at a time when you expect the currency you are buying to increase in value relative to the one you are selling. If the currency you are buying does increase in value, you must sell the other currency back in order to lock in a profit. An open trade (or open position), therefore, is a trade in which a trader has bought or sold a particular currency pair and has not yet sold or bought back the equivalent amount to close the position.

Base and Counter Currencies and Quotes

Currency traders must become familiar also with the way currencies are quoted. The first currency in the pair is considered the base currency; and the second is the counter or quote currency. Most of the time, U.S. dollar is considered the base currency, and quotes are expressed in units of US$1 per counter currency (for example, USD/JPY or USD/CAD). The only exceptions to this convention are quotes in relation to the euro, the pound sterling and the Australian dollar - these three are quoted as dollars per foreign currency.Forex quotes always include a bid and an ask price. The bid is the price at which the market maker is willing to buy the base currency in exchange for the counter currency. The ask price is the price at which the market maker is willing to sell the base currency in exchange for the counter currency. The difference between the bid and the ask prices is referred to as the spread.

The cost of establishing a position is determined by the spread, and prices are always quoted using five numbers (for example, 134.85), the final digit of which is referred to as a point or a pip. For example, if USD/JPY was quoted with a bid of 134.85 and an ask of 134.90, the five-pip spread is the cost of trading this position. From the very start, therefore, the trader must recover the five-pip cost from his or her profits, necessitating a favorable move in the position in order simply to break even.

More about Margin

Trading in the currency markets requires a trader to think in a slightly different way also about margin. Margin on the forex is not a down payment on a future purchase of equity but a deposit to the trader's account that will cover against any currency-trading losses in the future. A typical currency trading system will allow for a very high degree of leverage in its margin requirements, up to 100:1. The system will automatically calculate the funds necessary for current positions and will check for margin availability before executing any trade.

Rollover
In the spot forex market, trades must be settled within two business days. For example, if a trader sells a certain number of currency units on Wednesday, he or she must deliver an equivalent number of units on Friday. But currency trading systems may allow for a "rollover", with which open positions can be swapped forward to the next settlement date (giving an extension of two additional business days). The interest rate for such a swap is predetermined, and, in fact, these swaps are actually financial instruments that can also be traded on the currency market.

In any spot rollover transaction the difference between the interest rates of the base and counter currencies is reflected as an overnight loan. If the trader holds a long position in the currency with the higher interest rate, he or she would gain on the spot rollover. The amount of such a gain would fluctuate day-to-day according to the precise interest-rate differential between the base and the counter currency. Such rollover rates are quoted in dollars and are shown in the interest column of the forex trading system. Rollovers, however, will not affect traders who never hold a position overnight since the rollover is exclusively a day-to-day phenomenon.

Conclusion
As one can immediately see, trading in forex requires a slightly different way of thinking than the way required by equity markets. Yet, for its extreme liquidity, multitude of opportunities for large profits due to strong trends and high levels of available leverage, the currency market are hard to resist for the advanced trader. With such potential, however, comes significant risk, and traders should quickly establish an intimate familiarity with methods of risk management.
All the very best in your trading endeavors!

Resumed from: A Primer On The Forex Market By Jason Van Bergen